Banyuwangi - Dua
dari sepuluh pendaki asal Surakarta, Jawa Tengah, jatuh saat berupaya
turun dari Gunung Raung di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember, dan
Bondowoso di Jawa Timur. Hingga saat ini, tim search and rescue (SAR) gabungan sedang mengevakuasi para korban.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Kusiyadi mengatakan sepuluh pendaki itu berasal dari salah satu perguruan tinggi di Surakarta. Mereka mendaki Gunung Raung sejak Ahad, 25 Mei 2014, melalui jalur di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Namun saat akan turun, dua pendaki jatuh. "Kepala mereka tertimpa batu hingga terluka," kata Kusiyadi, Kamis, 29 Mei 2014.
Akibat insiden itu, para pendaki kesulitan turun. Badan SAR Nasional dari Jember dan Banyuwangi telah bergerak sejak Rabu malam untuk mengevakuasi korban. Kusiyadi memperkirakan para korban sampai di Desa Kalibaru Wetan pada Jumat siang besok.
Gunung Raung sejatinya ditutup untuk pendakian sejak statusnya meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Raung dari normal ke waspada (level II) pada Ahad, 5 Januari 2014, pukul 14.00 WIB. Radius 2 kilometer dari puncak gunung itu tertutup untuk pendakian.
Meski ditutup, Kusiyadi menjelaskan, selama ini masih banyak pendaki yang nekat naik ke gunung setinggi 2.332 meter dari permukaan laut itu. Pihaknya hanya bisa mengimbau pendaki agar tidak naik, tapi tak bisa melarang sepenuhnya. Sejak insiden pendaki terjatuh, tidak satu pun pendaki lain yang diizinkan naik. "Ada 26 pendaki dari Surabaya yang akan naik, tapi tidak kami izinkan," katanya.
Koordinator sukarelawan bencana dari Banyuwangi, Joko Sugeng, mengatakan kabar lain menyebutkan pendaki yang terluka berjumlah tiga orang. "Salah satunya patah kaki," ujarnya.
Informasi pasti belum berhasil didapatkan karena tim SAR masih melakukan evakuasi. Joko mendesak BPBD supaya menutup jalur pendakian Gunung Raung hingga statusnya normal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Kusiyadi mengatakan sepuluh pendaki itu berasal dari salah satu perguruan tinggi di Surakarta. Mereka mendaki Gunung Raung sejak Ahad, 25 Mei 2014, melalui jalur di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Namun saat akan turun, dua pendaki jatuh. "Kepala mereka tertimpa batu hingga terluka," kata Kusiyadi, Kamis, 29 Mei 2014.
Akibat insiden itu, para pendaki kesulitan turun. Badan SAR Nasional dari Jember dan Banyuwangi telah bergerak sejak Rabu malam untuk mengevakuasi korban. Kusiyadi memperkirakan para korban sampai di Desa Kalibaru Wetan pada Jumat siang besok.
Gunung Raung sejatinya ditutup untuk pendakian sejak statusnya meningkat. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Gunung Raung dari normal ke waspada (level II) pada Ahad, 5 Januari 2014, pukul 14.00 WIB. Radius 2 kilometer dari puncak gunung itu tertutup untuk pendakian.
Meski ditutup, Kusiyadi menjelaskan, selama ini masih banyak pendaki yang nekat naik ke gunung setinggi 2.332 meter dari permukaan laut itu. Pihaknya hanya bisa mengimbau pendaki agar tidak naik, tapi tak bisa melarang sepenuhnya. Sejak insiden pendaki terjatuh, tidak satu pun pendaki lain yang diizinkan naik. "Ada 26 pendaki dari Surabaya yang akan naik, tapi tidak kami izinkan," katanya.
Koordinator sukarelawan bencana dari Banyuwangi, Joko Sugeng, mengatakan kabar lain menyebutkan pendaki yang terluka berjumlah tiga orang. "Salah satunya patah kaki," ujarnya.
Informasi pasti belum berhasil didapatkan karena tim SAR masih melakukan evakuasi. Joko mendesak BPBD supaya menutup jalur pendakian Gunung Raung hingga statusnya normal.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/05/29/058581041/Jatuh-Dua-Pendaki-Gunung-Raung-Dievakuasi
Post a Comment