TEMANGGUNG - Tradisi malam selikuran di
bulan puasa ramadhan 2014 ini yang berlangsung besok, Kamis (17/07/2014)
bakal diramaikan oleh warga dengan melakukan pendakian di Gunung
Sumbing Kabupaten Temanggung untuk melaksanakan tradisi selikuran
tersebut.
Dari pengalaman tahun lalu, pendaki bukan saja berasal dari daerah Temanggung, Namun banak diantaranya berasal daru luar daerah. Tetapi warga yang melakukan tradisi selikuran dengan mendaki gunung Sumbing, Temanggung agar memperhatikan kelengkapan mengingat saat ini kondisi cuaca di kawasan puncak cukup ekstrem. Selain itu, pendaki juga menggunakan jalur pendakian resmi, jangan lewat jalur yang tak pernah dilewati oleh pendaki agar tidak tersesat, atau kejadian yang tidak diinginkan.
Menurut Asper Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Cahyono, yang ditemui, Rabu (16/07/2014) meskipun cuaca saat ini dinilai tidak baik namun diperkirakan warga yang menyelenggarakan ritual selikuran di puncak Gunung Sumbing tetap antusias, mengingat hal itu sudah menjadi tradisi tahunan yang berlangsung pada malam dua puluh satu bulan ramadhan.
Tetapi, katanya, para pendaki agar memperhatikan harus jalur pendakian agar tidak terjadi salah jalur, terutama saat turun gunung."Lebh baik para warga yang akan merayakan malam selikuran di puncak gunung melewati jalur resmi saja. Sebab, jika lewat jalur yang jarang dilintasi pendaki dikhawatirkan tersesat, terutama saat menuruni puncak," jelas Cahyono.
Seperti diketahui, 17 pendakimyangbtersesat saat melakukan pendakian di puncak Gunung Sumbing, tahun silam tersesat saat turun, karena tak melewati jalur resmi. "Biasanya pendaki kurang memperhatikan jalur pendakian antara naik dan turun. Biasanya mereka coba-coba jalur yang jarang dilewati," jelas menambahkan.
Saat pendakian menurut dia sebaiknya rombongan pendaki, terlebih para pendaki pemula hendaknya memiliki leader (pemandu) yang sudah paham betul medan gunung sumbing/sindoro. Ia juga mengingatkan agar pendaki puncak Gunung Sumbing berhati-hati, mengingat kondisi alam (cuaca) cukup ekstrem, terutama pada malam hari. Juga, katanya, membawa perbekalan yang lengkap dan jangan membawa bekal seadanya saja.
Dari pengalaman tahun lalu, pendaki bukan saja berasal dari daerah Temanggung, Namun banak diantaranya berasal daru luar daerah. Tetapi warga yang melakukan tradisi selikuran dengan mendaki gunung Sumbing, Temanggung agar memperhatikan kelengkapan mengingat saat ini kondisi cuaca di kawasan puncak cukup ekstrem. Selain itu, pendaki juga menggunakan jalur pendakian resmi, jangan lewat jalur yang tak pernah dilewati oleh pendaki agar tidak tersesat, atau kejadian yang tidak diinginkan.
Menurut Asper Badan Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Cahyono, yang ditemui, Rabu (16/07/2014) meskipun cuaca saat ini dinilai tidak baik namun diperkirakan warga yang menyelenggarakan ritual selikuran di puncak Gunung Sumbing tetap antusias, mengingat hal itu sudah menjadi tradisi tahunan yang berlangsung pada malam dua puluh satu bulan ramadhan.
Tetapi, katanya, para pendaki agar memperhatikan harus jalur pendakian agar tidak terjadi salah jalur, terutama saat turun gunung."Lebh baik para warga yang akan merayakan malam selikuran di puncak gunung melewati jalur resmi saja. Sebab, jika lewat jalur yang jarang dilintasi pendaki dikhawatirkan tersesat, terutama saat menuruni puncak," jelas Cahyono.
Seperti diketahui, 17 pendakimyangbtersesat saat melakukan pendakian di puncak Gunung Sumbing, tahun silam tersesat saat turun, karena tak melewati jalur resmi. "Biasanya pendaki kurang memperhatikan jalur pendakian antara naik dan turun. Biasanya mereka coba-coba jalur yang jarang dilewati," jelas menambahkan.
Saat pendakian menurut dia sebaiknya rombongan pendaki, terlebih para pendaki pemula hendaknya memiliki leader (pemandu) yang sudah paham betul medan gunung sumbing/sindoro. Ia juga mengingatkan agar pendaki puncak Gunung Sumbing berhati-hati, mengingat kondisi alam (cuaca) cukup ekstrem, terutama pada malam hari. Juga, katanya, membawa perbekalan yang lengkap dan jangan membawa bekal seadanya saja.
Sumber : http://krjogja.com/read/223336/malam-selikuran-pendaki-sumbing-diminta-waspada.kr
Post a Comment