Banyak kisah sukses
pebisnis bermula dari hobi. Salah satunya Adi Setiadi yang sukses
membangun usaha agen perjalanan untuk kegiatan wisata, rental, outing,
dan petualangan mendaki gunung.
Di bawah bendera usaha Wisata Gunung, ia sukses menekuni usaha ini
dengan omzet mencapai Rp 200 juta per bulan. Bila sedang musim liburan,
omzetnya bisa mencapai Rp 350 juta dalam sebulan.
Jasa yang ditawarkan meliputi open trip untuk para backpacker, private trip, company tour, family package, office package, city tour, prewed package, office outing & outbond.
Pria yang akrab disapa Ase ini memang termasuk penggemar kegiatan
mendaki gunung. Hobi ini sudah ditekuninya sejak 2002 saat masih duduk
di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Saat itu, ia mengaku sudah bermimpi ingin mendaki semua gunung di
Indonesia. Menurut dia, sebagai negara di kawasan cincin api, Indonesia
surga pendaki gunung karena hampir setiap daerah memiliki gunung yang
indah.
Ase sendiri sudah melanglang buana mendaki gunung. Hampir semua
gunung di Jawa dan Sumatera sudah didakinya. Sekitar tahun 2010, muncul
idenya untuk menghasilkan uang dari hobi dan pengalamannya tersebut.
Saat itu, ia masih kuliah di Fakultas Teknik Informatika Universitas
Indonesia. Lulus kuliah tahun 2011, ia tidak langsung merealisasikan
idenya tersebut. "Saya sempat bekerja sebagai Analis TI di Adira
Insurance," katanya.
Kendati sudah bekerja, hobinya mendaki gunung tidak juga berhenti.
Hingga akhirnya ia memutuskan membuka usaha wisata alam yang awalnya
diberi nama Ase Adventure.
Lantaran masih bekerja di perusahaan asuransi, Ase kerap kesulitan
mengatur waktu. Tak lama, ia lalu memutuskan berhenti dari pekerjaannya
sebagai analis TI di perusahaan tersebut.
Seiring terus berkembangnya bisnis wisata alam yang dikelolanya,
tahun 2013 ia resmi mengganti nama usahanya menjadi Wisata Gunung.
Tahun itu juga, ia mengembangkan layanan untuk kegiatan wisata dan outing. Jadi tidak hanya fokus pada kegiatan petualangan.
Tahun itu juga, ia mengembangkan layanan untuk kegiatan wisata dan outing. Jadi tidak hanya fokus pada kegiatan petualangan.
Dalam paket wisata alam non gunung, ia menyediakan berbagai layanan
dengan banyak pilihan destinasi. Antara lain mengunjungi Pulau Belitung,
Kepulauan Seribu, Ujung Kulon, Karimun Jawa, atau wisata ke savana,
gua, teluk, dan masih banyak lagi.
Ase bilang, layanan yang paling laris adalah open trip. Jumlah pesertanya bisa 30 orang dan mayoritas pendaki pemula yang belum pernah mendaki gunung.
Harganya terjangkau, mulai Rp 85.000 hingga Rp 200.000 per orang. Sedangkan paling mahal adalah private trip yang satu orangnya bisa Rp 5 juta. Dalam sebulan, ia bisa membawa 200 orang ke berbagai gunung di Indonesia.
Segmen pelanggannya bervariasi, tergantung paket yang diambil. Untuk paket open trip biasanya kalangan pelajar, mahasiswa, dan umum yang ingin berhemat.
Sementara karena biayanya mahal, paket private trip didominasi kalangan menengah atas. Mayoritas pelanggannya berasal dari Jakarta, Bekasi, Tangerang, dan Depok.
Paket lainnya, tidak diadakan rutin setiap bulan. Namun, hanya jika ada permintaan dari konsumen. Misalnya, sekali ada permintaan untuk untuk company tour, dia bisa mengantar 100 orang berwisata. Pada saat itulah, ia bisa mendapat untung berkali-kali lipat dibandingkan dari omzet ketika melakukan open trip.
Mulut ke mulut
Paket lainnya, tidak diadakan rutin setiap bulan. Namun, hanya jika ada permintaan dari konsumen. Misalnya, sekali ada permintaan untuk untuk company tour, dia bisa mengantar 100 orang berwisata. Pada saat itulah, ia bisa mendapat untung berkali-kali lipat dibandingkan dari omzet ketika melakukan open trip.
Mulut ke mulut
Saat awal merintis bisnis Wisata Gunung, Ase, menjalankan usahanya
dengan membangun jaringan dari kalangan internal terlebih dahulu. Ia
mengajak koleganya di kampus, teman sesama pendaki, dan teman kerja
untuk membantunya.
Saat belum banyak yang mengenal Wisata Gunung, Ase sangat
mengandalkan promosi lewat mulut ke mulut. Namun kini, dia juga
mempromosikan usahanya lewat situs internet agar makin dikenal.
Ase yang juga lulusan Informasi Teknologi Universitas Indonesia di
tahun 2011 juga mengaku terbantu dengan ilmu yang pernah ia dapatkan di
bangku kuliah. Semua hal yang ia kerjakan pada saat merintis Wisata
Gunung di tahun 2013 benar-benar dari nol. "Pembuatan situs
wisatagunung.com, pemasaran, hingga urusan administrasi, semuanya saya
kerjakan sendiri, " kata dia.
Saat ini, Ase sudah memiliki 13 orang karyawan yang membantunya
menjalankan usaha. Lantaran sudah cukup memiliki SDM, ia bisa membagi
beberapa pekerjaan kepada karyawannya. Namun untuk pemasaran, Ase masih
turun tangan langsung. Dari 13 karyawannya, setiap bulan mereka dipecah
menjadi beberapa tim sesuai dengan program tur yang akan dijalankan.
Meskipun sudah memiliki belasan pegawai, Ase kerap turun langsung memimpin perjalanan tur ke beberapa tempat.
Ase bilang, dengan membuka bisnis ini, secara tidak langsung ia juga
ikut menyadarkan masyarakat Indonesia untuk mencintai pariwisata di
negeri sendiri yang tidak kalah dengan objek wisata di luar negeri.
Selain melayani pelanggan lokal, Ase juga banyak melayani turis
mancanegara. Petualang dari luar negeri dan petualang yang masih remaja
biasanya suka dengan tujuan wisata yang tidak biasa. Misalnya saat
mendaki gunung, jalur yang digunakan bukan jalur umum yang dilalui
pendaki. Sehingga terasa ekstrem dan akan sangat terasa nuansa
petualangannya.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/08/22/160400126/Berawal.dari.Hobi.Adi.Sukses.Bisnis.Wisata.Gunung.
Post a Comment