Lampung - Temu Wicara dan Kenal Medan (TWKM) XXVI bertema “Peran Mapala di Perguruan Tinggi se-Indonesia Sebagai
Inisiator dan Penggerak Tanggap Bencana Serta Peduli Lingkungan Hidup”
ini akan diselenggarakan pada 26-30 November 2014 mendatang.
Pada penyelenggaraan kali ini Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Lampung (Mapala Unila) didaulat
sebagai penyelenggaranya. yang rencananya akan dihelat di sejumlah wilayah di Provinsi Lampung ini diharapkan
bisa menyumbangkan gagasan terkait program tata kelola lingkungan serta
ajang pengalaman seputar tanggap darurat bencana bagi masyarakat.
Menurut Ketua Mapala Unila Didi Aryadi, isu tersebut dipilih karena
adanya keprihatinan kalangan kampus atas kesulitan yang menimpa korban
bencana. Menurutnya hal itu terjadi akibat kurangnya pemahaman publik
terkait makna pentingnya penguasaan tanggap darurat saat terjadi
bencana.
Dijelaskan Didi, penunjukan Mapala Unila sebagai tuan rumah TWKM XXVI
melalui mekanisme voting yang diadakan pada TWKM XXV tahun 2013 di
Ambon. “Dari hasil pemungutan suara, Mapala Unila terpilih sebagai tuan
rumah TWKM XXVI menyisihkan UPL MPA Universitas Jenderal Soedirman
(Purwokerto) di urutan kedua, dan Mahiscita STAIN Kendari di urutan
ketiga,” ucapnya.
Ketua Panitia Pelaksana TWKM XXVI Julianan Mahule Nainggolan
mengatakan, TWKM yang sudah diselenggarakan sejak 1988 silam terbagi
menjadi tiga kegiatan. Pertama, studium general menjadi pembuka dari
seluruh rangkaian kegiatan TWKM XXVI. Acara yang rencananya diadakan di
Gedung Serba Guna (GSG) Unila pada 26 November ini akan menghadirkan
narasumber dari kalangan birokrat di tingkat pusat dan daerah maupun
praktisi yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Selanjutnya, temu wicara yang diadakan di Markas Brigif AL, Piabung.
Kegiatan tersebut merupakan ajang pertemuan rutin tahunan para pimpinan
mahasiswa pecinta alam se-Indonesia yang bertujuan membahas isu
strategis mengenai problem kekinian lingkungan hidup.“Tema wicara
bertujuan menyatukan persepsi dan gagasan dari seluruh elemen Mapala
se-Indonesia dalam upaya memetakan solusi atas permasalahan lingkungan
hidup dan penglelolaan bencana yang terjadi di setiap daerah di tanah
air,” tuturnya.Berikutnya, kenal medan, mencakup kegiatan alam bebas
yang bertujuan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan anggota Mapala
terhadap aktivitas kepecintaalaman. “Dalam kenal medan ini para peserta
akan menjalani lima sub-kegiatan yaitu pendakian gunung, pemanjatan
tebing, penelusuran gua, arung jeram, serta penyelaman di laut,” kata
Juliana.
Pendakian akan dilakukan di Gunung Pesagi, Lampung Barat. Selanjutnya
peserta akan mengikuti aktivitas pemanjatan tebing di Tebing Margodadi,
Pesawaran. Penelusuaran gua akan diadakan di Kawasan Karst Pahmungan,
Pesisir Barat. Sedangkan arung jeram akan diadakan di Sungai Way Semaka,
Tanggamus. Selanjutnya penyelaman akan diadakan di Pulau Tegal,
Pesawaran.
Di setiap tempat sub-kegiatan akan dilaksanakan bakti sosial yang telah disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Sumber : https://www.unila.ac.id/17768/
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment