Yang lagi heboh saat ini, bermula dari perkataan seorang polikus PKS Mardani Ali Sera tentang nama pendaki Indonesia yang pertama sampai puncak Gunung Everest, kini kembali diperdebatkan setelah menyebut nama Prabowo dan tim Kopassus sebagai penakluk Everest pertama dari Indonesia pada tahun 1997.
Menurut Everest Summiteer Association, orang Indonesia pertama yang sampai di puncak adalah Clara Sumarwati pada 26 September 1996. Perempuan kelahiran 8 Juli 1965 itu menaklukkan puncak tertinggi dunia tersebut usai menamatkan SMA, Clara kemudian melanjutkan ke Universitas Atma Jaya Jakarta pada tahun 1985. Di kampus, Clara ikut bergabung dengan unit kegiatan kemiliteran Resimen Mahasiwa (Menwa).
"Saya ke Aconcagua bawa tim putri tahun 93 sampai ke puncak. Saya, Aryati, sama Joned Wambrow anak Pancasila (Universitas Pancasila) sama anak UNJ, mereka pecinta alam. Tahun 90 saya ke Annapurna 4, gunung dengan 7.525 mdpl," katanya.
Dengan serangkaian pengalaman tersebut, Clara kemudian tertarik untuk naik puncak Everest. Cita-cita tersebut akhirnya terwujud pada tahun 1994 melalui program bersama Persatuan Pendaki Gunung Angkatan Darat (PPGAD).
Clara saat itusudah berstatus sebagai pegawai swasta. Kemudian ia naik ke Everest pada September 1994 bersama 5 anggota Kopassus TNI AD.
"Tahun 94 ke Everest saya saat itu kerja di Salim Group. Waktu itu orang kan pengin ke 7 puncak. Tapi kan 7 puncak yang tinggi cuma Everest lainnya kan 5.000-an mdpl, enggak menantang. Pilih yang tertinggi," jelasnya.
Latihan di Kopassus Cijantung. Waktu itu cuma bawa Rp 150 juta untuk enam orang. Yance, Misran, Basuki, Anton Tatando, Yono. Sipil hanya Clara, sebagai koordinator teknis.
Namun sayang, cita-cita untuk sampai puncak Everest gagal saat itu. Mereka berenam hanya sampai camp 3 dengan ketinggian 7.600 mdpl. Mereka sempat 4 kali naik turun, tapi sayang mereka tetap tidak bisa sampai puncak lantaran saat itu ada badai.
Kazi Serpha adalah pemegang rekor kecepatan mendaki Everest dari basecamp ke puncak dari jalur selatan, tanpa tabung oksigen. Kemudian pada tahun 1996, Clara memutuskan untuk kembali naik Everest.
Kali ini ia bersama Gibang Basuki, seorang sersan Kopassus. Selain itu ia juga ditemani tim Kazi Serpha. Total ia naik bersama 12 guide dan memilih jalur utara. Mereka pergi mendaki dengan program yang sama dari PPGAD.
Clara bercerita ia berangkat 8 Juli 1996 melalui Jerman. Di sana ia sempat mampir ke Frankfurt untuk membeli perlengkapan. Perjalanan pun dilanjutkan ke China untuk mengurus izin ke Nepal.
Sekian lama mencoba, akhirnya perjalanan Clara tak sia-sia. Tanggal 26 September 1996 dirinya berhasil mencapai puncak Everest. Lantaran badai, ia tak bisa berlama-lama di puncak. "Sampai puncak 26 September 1996, aku seminggu dari bawah. Di atas cuma 10 menit," katanya.
Ia juga tidak sempat mengabadikan momen di puncak akibat badai tersebut. Usai menjadi pendaki pertama dan pendaki perempuan pertama dari Indonesia yang naik puncak Everest, Clara kemudian diberikan penghargaan Bintang Naraya oleh Presiden Soeharto.
Clara yang mengenakan kaos abu-abu itu bersedia difoto bersama potret kenangannya saat di puncak Everest, sertifikat dari The Mountaineering Association, dan juga memakai Bintang Naraya.
Sumber : https://kumparan.com/@kumparannews/perkenalkan-clara-sumarwati-pendaki-puncak-everest-pertama-indonesia-1539342309590276932
Post a Comment