Malang - Dua
pendaki Gunung Welirang yang hilang selama delapan hari ditemukan tewas.
Keduanya Alif Hazen Rahmasyah, 24 tahun, dan Dian, 18 tahun, ditemukan
di lereng bukit kembar dua kawasan Pegunungan Welirang. Mereka ditemukan
terpisah hanya berjarak sekitar 80 meter.
"Alif ditemukan lebih dulu jam 11 siang tadi," kata Kepala Unit Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro, Senin, 27 Januari 2014. Informasi kedua ditemukannya pendaki diterima dari petugas di lapangan. Mereka melakukan penyisiran bersama tim Search And Rescue (SAR) menyusuri kawasan Cangar, Kota Batu, dan Tretes, Pasuruan.
Operasi pencarian dibagi dua untuk memudahkan melacak korban. Soerjo tak mengetahui penyebab kematian keduanya. Namun, cuaca ekstrem serta bekal minim diduga sebagai penyebab kematian. Proses evakuasi korban dilakukan melalui kawasan Cangar, Kota Batu. (Baca: Tim SAR Cari Dua Pendaki Hilang di Gunung Welirang)
Sejak operasi SAR, pendakian ke Welirang-Arjuna ditutup. Selain karena operasi SAR, penutupan jalur pendakian dilakukan karena cuaca ekstrem berupa hujan disertai badai. "Akan dibuka kembali jika cuaca mendukung," katanya.
Ia meminta pendaki untuk mematuhi peraturan dan petunjuk petugas Tahura. Namun, meski ditutup, selama ini banyak pendaki yang melalui jalur tak resmi. Seperti yang dilakukan kedua pendaki tersebut. "Tak ada jalur di Cangar," katanya.
Sementara itu, petugas SAR di pos kendali SAR Sumber Brantas Kota Batu menyebutkan sejumlah petugas masih terus mengevakuasi korban. Proses evakuasi melibatkan puluhan potensi SAR di Jawa Timur didukung Badan SAR Nasional kantor SAR Surabaya. "Diperkirakan sore tiba di Cangar," kata anggota tim SAR, Jimmy.
Korban, katanya, hanya berbekal minuman. Mereka merupakan pecinta alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang tengah melakukan orientasi. Sedangkan Alif dikenal berpengalaman mendaki di sejumlah gunung di Jawa Timur.
Gunung Welirang dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut (m dpl) terletak di perbatasan Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto. Lereng Welirang ditumbuhi tetumbuhan kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Selain Batu dan Pasuruan, jalur pendakian juga dilakukan melalui Desa Jubel, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
"Alif ditemukan lebih dulu jam 11 siang tadi," kata Kepala Unit Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo wilayah Malang-Pasuruan, Gatot Sundoro, Senin, 27 Januari 2014. Informasi kedua ditemukannya pendaki diterima dari petugas di lapangan. Mereka melakukan penyisiran bersama tim Search And Rescue (SAR) menyusuri kawasan Cangar, Kota Batu, dan Tretes, Pasuruan.
Operasi pencarian dibagi dua untuk memudahkan melacak korban. Soerjo tak mengetahui penyebab kematian keduanya. Namun, cuaca ekstrem serta bekal minim diduga sebagai penyebab kematian. Proses evakuasi korban dilakukan melalui kawasan Cangar, Kota Batu. (Baca: Tim SAR Cari Dua Pendaki Hilang di Gunung Welirang)
Sejak operasi SAR, pendakian ke Welirang-Arjuna ditutup. Selain karena operasi SAR, penutupan jalur pendakian dilakukan karena cuaca ekstrem berupa hujan disertai badai. "Akan dibuka kembali jika cuaca mendukung," katanya.
Ia meminta pendaki untuk mematuhi peraturan dan petunjuk petugas Tahura. Namun, meski ditutup, selama ini banyak pendaki yang melalui jalur tak resmi. Seperti yang dilakukan kedua pendaki tersebut. "Tak ada jalur di Cangar," katanya.
Sementara itu, petugas SAR di pos kendali SAR Sumber Brantas Kota Batu menyebutkan sejumlah petugas masih terus mengevakuasi korban. Proses evakuasi melibatkan puluhan potensi SAR di Jawa Timur didukung Badan SAR Nasional kantor SAR Surabaya. "Diperkirakan sore tiba di Cangar," kata anggota tim SAR, Jimmy.
Korban, katanya, hanya berbekal minuman. Mereka merupakan pecinta alam Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang tengah melakukan orientasi. Sedangkan Alif dikenal berpengalaman mendaki di sejumlah gunung di Jawa Timur.
Gunung Welirang dengan ketinggian 3.156 meter di atas permukaan laut (m dpl) terletak di perbatasan Kabupaten Malang, Kota Batu dan Kabupaten Mojokerto. Lereng Welirang ditumbuhi tetumbuhan kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Selain Batu dan Pasuruan, jalur pendakian juga dilakukan melalui Desa Jubel, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/058548747/Dua-Pendaki-Gunung-Welirang-Ditemukan-Tewas
Post a Comment