KEDIRI - Gunung Kelud
sudah "hamil tua", karena pergerakan magma dari perut bumi sudah mulai
mendekati puncak. Hal ini ditandai dengan semakin intensnya terjadinya
gempa, yang frekuensinya sudah sangat sering, Rabu (12/2/2014).
Potensi
terjadinya erupsi memang sudah semakin terbuka, menyusul adanya
peningkatan aktivitas vulkanik di bawah kubah lava. Namun PVMBG belum
dapat memprediksi kapan Gunung Kelud akan mengalami erupsi.
"Tambahan
gempa pada minggu ini sudah tidak linier lagi. Ini sangat berbahaya,
karena ada tekanan dari aktivitas vulkanik di bawah kubah lava yang
semakin membesar," ungkap Gede Suardika dari PVMBG pusat usai mendamping
Ketua PMI Jusuf Kala meninjau Pos Pantau Gunung Kelud, Rabu (12/2/2014).
Dijelaskan Gede Suardika, meski ada peningkatan aktifitas vulkanik, namun pihaknya tidak dapat memprediksi kapan Gunung Kelud meletus. Pada kondisi ini statusnya sudah siaga dengan radius aman 5 km dari puncak. Terkait prediksi erupsi Gunung Kelud
bisa explosif atau efusif, berupa leleran magma. "Jika mengacu letusan
1990 adalah explosif, namun letusan 2007 efusif yang menjadi kubah
lava," jelasnya.
Berdasarkan catatan seismik pada pukul
00.00-06.00 WIB, telah terjadi gempa vulkanik dalam (VA) sebanyak 43
kali dan gempa vulkanik dangkal (VB) sebanyak 149 kali. Frekuensi gejala
praerupsi itu meningkat pesat pada pukul 12.00-18.00 WIB yakni. Pada
rentang waktu itu, gempa vulkanik dalam sebanyak 18 kali dan vulkanik
dangkal sebanyak 101 kali. Sementara suhu air di kubah lava naik
menjadi 56,7 derajat celcius.
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/12/magma-gunung-kelud-dekati-puncak
http://img-static.riaupos.co/gunung-kelud.jpg
Post a Comment