BLITAR - Warga yang berada di lereng Gunung Kelud, terutama yang masuk wilayah Kabupaten Blitar, tengah mengalami krisis air bersih pascaerupsi Kamis (13/2/2014).
Setidaknya, terdapat empat dusun yang kekurangan air, yakni Dusun Kalibladak, Pacuh, Candisewu, dan Kalikuning.
Keempat dusun itu, berada di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Blitar. Desa berpenduduk 223 kepala keluarga itu, berjarak sekitar 5 kilometer dari lereng Gunung Kelud.
Warga
keempat dusun itu, hanya mengandalkan air sumber dari gunung tersebut.
Namun, sejak terjadi erupsi, pipa air dari sumber yang menyambungkan ke
rumah-rumah warga putus. Akibatnya, warga tak bisa mendapatkan air
bersih lagi.
"Warga kini hanya mengandalkan air pasokan dari truk
tangki milik PMI (Palang Merah Indonesia)," ujar Sucipto (61), ketua RT
01/RW 17 Dusun Pacuh ditemui di rumahnya, Kamis (20/2/2014).
Tapi,
kata dia, pasokan air itu sebenarnya belum cukup buat mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Sebab, truk tangki itu hanya memasok dua kali
dalam sehari, yakni pagi dan sore.
"Pasokan air pagi itu buat
memasak, dan mandi. Untuk dipakai mencuci belum cukup. Begitu juga
pasokan sore hari. Kalau bisa, kalau siang hari juga dipasok," tuturnya.
Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2014/02/20/warga-lereng-gunung-kelud-krisis-air-bersih
Post a Comment